Sering saya berpikir, saat SMA dengan mudahnya dalam sehari menghafal
halaman demi halaman bahkan hingga puluhan materi 1 subjek pelajaran
dari sebuah buku catatan diantara hingar bingarnya alunan bebunyian
alat-alat musik yang sedang dimainkan. Short term memory, mungkin
begitulah saya menyebutnya. Ciri-cirinya cepat mengingat, tapi cepat
pula untuk lupa. Anehnya, mengapa untuk UAS saya bisa melakukan semua
hal itu, sedang untuk kalam Allah saya belum bisa apalagi maksimal dalam
melakukannya? Nah loh, kebalik kan jadinya? Kalah telah ma anak kecil.
#helanafas
Bukanlah hal yang baru, bahwa ujian di saat lapang
adalah saat kita memang tak bisa benar-benar membedakan, mana yang jauh
lebih penting bagi kita di masa depan dari apa yang sekedar kita
butuhkan untuk masa sekarang. Ketika lisan berselisih paham dengan
respon tindakan. Ga akur gitu deh. "Yah, namanya juga manusia, sudah
fitrah", begitu biasanya kita membuat alasan (excuse) di kepala kita.
Sudah jelas, bagi saya itu adalah alasan. Apalagi nih, kalo kita
berurusan dengan hal yang berkaitan dengan-Nya, bener kagak? Udah ngaku
aja deh hhe.
Namun demikian, seringkali masih saja kita heran
seakan belum bisa percaya, padahal begitulah realita berbicara (emang
iya bisa bicara?). Saat kita merasa sudah melakukan semampunya,
bersyukur akan banyak hal, padahal sejatinya tidak seperti itu. Mungkin
kita saja yang kurang mencoba untuk jujur. Itulah mengapa mengalahkan
diri kita sendiri adalah perkara "hebat". Setidaknya, bagi saya. Entah
bagaimana dengan orang lain.
Oh ya, sebenarnya apa sih yang ingin
saya tulis? mohon maaf, jujur saya juga tidak sepenuhnya tahu. Tapi
bilamana ada sebab pastilah ada akibat. Nah, Ini berawal dari status
seorang rekan yang mengingatkan akan masa yang telah lalu. Dia lagi
bermasalah dengan side effect bisingnya nonbar piala dunia. Semoga ga Ge
eR aja saya bahas disini. Intinya cuma ingin menulis apa yang
dipikirkan sejak dulu, mumpung inget, yah let it flow aj dah.
So? What's the conclusion?
Well, maybe it's nothing. But I believe, the conclusion lies within you. Think about Allah and just be honest to yourself.
Ah,
semoga ini tulisan gaje kagak buang waktu yang nulis & yang kok
mau-maunya sih baca? hhe. Ampuun. Just kidding ya mas bro mbak sis.
Terakhir, #intermezzo, kalo orang biasanya tanya udah tilawah berapa juz hari ini, saya justru pengen ngingetin sebaliknya. Eh, 15 hari ini udah bolong berapa juz dari target?? semoga ga banyak yang tetiba merasa #makjleb :D
Jember, 13 Juli 2014
#RF
Terakhir, #intermezzo, kalo orang biasanya tanya udah tilawah berapa juz hari ini, saya justru pengen ngingetin sebaliknya. Eh, 15 hari ini udah bolong berapa juz dari target?? semoga ga banyak yang tetiba merasa #makjleb :D
Jember, 13 Juli 2014
#RF
Komentar
Posting Komentar