Wahai penduduk langit bumi dan seisinya,
Kampung halaman ku itu syurga kan…?
Lantas mengapa aku rela meretas jalan menuju neraka?
TIdakkah aku rindu akan kampung halamanku?
Apakah neraka adalah tempat yang begitu indah daripada taman syurga dan nikmatnya jauh melebihi keberlimpahan nikmat para penduduk syurga?
Mungkinkah aku bosan?
Ah, ingatpun tidak, bagaimana bisa terpikir dalam benakku bosan atas semua nikmat itu.
Ataukah mungkin,
Diriku saja yang belum terjaga?
Aku merasa telah hidup, tapi ternyata hanya raga. Hatiku mati.
Dan kupikir kau pun perlu tahu.
Sungguh aku tak pernah mengerti…
Jika memang sungguh syurga adalah kampung halamanku,
Mengapa lebih sering diriku ini begitu rela dan mudahnya membiarkan langkah demi langkah menapaki jalan yang tidak seharusnya?
Bahkan sudah teramat jelas Allah tunjukkan, ini bukanlah salah satu jalan menuju syurga, melainkan neraka.
Entahlah.
Sekalipun aku berkata cinta pada-Nya.
Ternyata tindakanku menunjukkan sebaliknya.
Tapi yang pasti aku percaya,
Saat ini aku belum terjaga, tenggelam dalam buai mimpi yang mengaburkan segalanya
Dan aku yakin, bahwa kampung halamanku adalah syurga.
Begitu juga dengan kamu, dia dan juga mereka.
"Ya Allah,
Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau.
Sungguh aku ini termasuk orang-orang yang zalim”
"Dan aku…
Hanyalah seorang pendosa yang tiada pernah berhenti meniti jalan taubat untuk menuju-Mu, kembali di sisi-Mu…”
Komentar
Posting Komentar