Ini bukan tentangku, tapi tentang kita.
Saat ini, dahulu ataupun kelak di masa depan, sampai kapanpun ini adalah tentang kita.
Bukan hanya aku, ini juga tentangmu, tentang dirinya pun juga mereka. Entah muda ataukah tua. Tak ada batas usia, jarak ataupun strata. Kita semua sama karena kita adalah satu kesatuan bukan?
Adakah dirimu melihat?
Gerak rodanya makin melamban seakan ingin berhenti. Adakah kita peduli?
Bukankah kita ada barisan yang pernah memulai perjuangan ini? Maka sudah seharusnya kita pun bertanggung jawab atas apa yang telah kita mulai. Tak peduli kau libatkan hati atau bahkan tidak sama sekali pada setiap detik yang telah dilalui.
Tahukah engkau?
Aku begitu merindumu, jiwa-jiwa yang selama ini pernah membersamai dan menjadi satu.
Dimanakah kalian berada saat ini?
Jangan pernah berpikir, aku meminta kalian untuk kembali hadir menemani di sisi, sebab aku pun tidak seharusnya berdiam di titik ini dan menunggu engkau yang telah pergi. Dan aku pun takkan pula memaksa dan meminta kalian untuk selalu mmberi dorongan dan motivasi. Tidak, aku tidak membutuhkannya.
Apakah kalian mengerti?
Tengoklah sesaat ke belakang, lihatlah jiwa-jiwa yang melanjutkan perjuangan ini, mereka seakan kehilangan arah dan alasan untuk bertahan, telah habis energi.
Akankah kita diam?
Sekali lagi, ini masih tentang kita.
Perjuangan ini adalah perjuangan kita. Itulah mengapa aku mulai merindu dan memikirkanmu.
Aku tak peduli, sejauh apa raga kalian berada terpisah dengan mereka. Aku hanya meminta satu.
Satu yang ku berharap tak seorangpun diantaramu melupakannya.
Itulah Do’a. Do'a untuk mereka, dalam setiap sujud dan munajatmu kepada Sang ilahi Rabbi. Atas nama cinta yang telah pernah bersemi semata karena-Nya untuk mereka yang masih akan terus dan terus berjuang mengibarkan panji-panji ini hingga tegak berdiri sebab itu sangatlah berarti…
(RF290314)
Komentar
Posting Komentar