Langsung ke konten utama

Inspiring One

Prof. Ir. Achmad Subagio, M.Agr., Ph.D., Dosen Berprestasi Nasional yang Kini Menjadi Produser Grup Musik

(Oleh : Khairunnisa Musari)

 

1391490975922106896
Sumber: www.unpad.ac.id
 
Pintar. Sederhana. Rendah hati. Santun. Shalih. Inspiratif. Mungkin itu keywords yang bisa digunakan untuk menggambarkan seorang Prof. Achmad Subagio dalam pandangan orang-orang yang pernah berinteraksi dengannya. Saya sudah pernah menyinggung keberadaan beliau pada artikel ‘Singkong, Salah Satu Solusi Ketahanan Pangan Bangsa’. Kali ini, saya ingin menuliskan tentang beliau secara khusus…
Tentu bukan tiba-tiba bila saya ingin menulis tentang beliau. Saya lupa kapan tepatnya, suami saya pernah bercerita tentang Pak Bagio yang seharusnya sudah layak menjadi profesor ketika usianya belum mencapai 40 tahun. Mungkin itulah pertama kali saya mendengar tentangnya. Beberapa waktu kemudian, sebuah media lokal yang menjadi jaringan Jawa Pos menulis khusus tentang profil Pak Bagio. Membaca artikel tersebut, mungkin cukup 1 kalimat dari saya untuk menggambarkan tentang beliau: Membanggakan, dari Jember untuk Dunia…
1391491644969378450
Pak Bagio yang Mengaku sebagai 'Bagio Bakul Mie' dalam kegiatan Sosialisasi OJK, 6 September 2013

Ya, dalam buku berjudul Who’s Who in the World 2010 yang memiliki tebal 3.197 halaman ditambah belasan halaman pengantar, pada halaman 2.625, nama Achmad Subagio tercetak di sana sebagai dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember (FTP – UJ). Pak Bagio bersama 63 ribu orang lainnya dari berbagai belahan dunia, dengan beragam latar belakang dan profesi, masuk dalam buku terbitan Marquis Who’s Who, sebuah lembaga nirlaba di Amerika Serikat (AS) yang setiap tahun merilis profil manusia di dunia yang memiliki karakter yang telah memberikan banyak manfaat bagi sesama, seperti diantaranya juga masuk nama raja-raja di dunia, peraih Nobel, dan sebagainya.
Pak Bagio memang dikenal sebagai ilmuwan. Beliau adalah penemu modified cassava flour (mocaf). Berkat temuannya, beliau kini sudah mengembangkan industri mocaf dari hulu hingga hilir. Mister Te adalah nama gerai milik beliau yang menjual aneka kudapan berbahan baku singkong, selain Mie Jamur. Tidak hanya itu, Pak Bagio juga mendirikan pabrik Beras Cerdas yang menggunakan bahan baku mocaf tersebut. Keunggulan mocaf selain memiliki kandungan mineral kalsium yang lebih tinggi dibandingkan dengan padi dan gandum, bahan baku ini juga tidak mengandung glutein sehingga aman untuk penyandang autis dan diabetes.
13914953192092196563
Beras Cerdas Hasil Produksi Pak Bagio

Tahun 2011, Pak Bagio memperoleh penghargaan sebagai Dosen Berprestasi Nasional. Tahun 2012,  beliau dikukuhkan menjadi Guru Besar di UJ dengan pidato ilmiah berjudul ‘Nasionalisme Pangan Untuk Kedaulatan dan Kesejahteraan Indonesia’. Dari judulnya saja, saya merasa sudah memiliki chemistry dengan beliau karena sepaham dengan pikiran-pikirannya yang berkeinginan untuk menjadikan sumber daya lokal sebagai penggerak urat nadi perekonomian, terlebih dalam membangun kedaulatan pangan. Bukankah dalam Hadits sudah diperingatkan bahwa manusia berserikat dalam hal air, padang rumput, dan api. Tiga variabel ini harus mendapat perhatian besar agar masyarakat dan negara berdaya…
Sesuai judul tulisan ini, Pak Bagio kini juga berprofesi sebagai produser grup musik. Empat hari lalu, saya memperoleh SMS: Assalamu’alaykum. Afwan Bu, ana Yanuar. Kami ingin mengundang Ibu untuk hadir di acara launching album DNA, Ahad ini, tgl 2 Februari Ba’da Ashar. Kiranya apa Ibu bisa hadir?
1391492159694580605
Sumber: tokohindonesia.com

Saya baru membalas SMS Yanuar via inbox Fb di sore hari. Saya meminta maaf karena sepertinya tidak bisa hadir lantaran putri sulung saya pada waktu tersebut akan kembali ke asramanya di Surabaya. Saya harus menemaninya dan mengurusi berbagai hal yang akan dibawanya. Yanuar kemudian menjawab: Oh gak papa Bu, ana hanya mnyampaikan amanah untuk mengundang Ibu saja. Saya membalas: Siapa yang memberi amanah kepada Yanuar untuk mengundang saya? Pak Bagio? Yanuar menjawab: Bukan Bu, tapi Manajemen DNA.

Yup, tentu bukan tanpa alasan bila saya langsung ‘menuduh’ Pak Bagio sebagai orang yang meminta Yanuar mengundang saya. Sebab, saya tidak mengenal siapa-siapa yang berada di dalam Manajemen DNA. Yang saya tahu, Yanuar yang menjadi salah satu personil DNA adalah mahasiswa FTP-UJ yang notabene adalah mahasiswa Pak Bagio. Dan saya sering mendapati cerita dari para mahasiswa tentang bagaimana Pak Bagio perhatian kepada para mahasiswanya. Dua kali saya berinteraksi dalam forum akademis dengan Pak Bagio akhir tahun lalu. Yang pertama, ketika saya menjadi narasumber dalam kegiatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jember dan Pak Bagio menjadi salah satu undangan. Kedua, ketika kami berdua sama-sama menjadi pembicara di Seminar Nasional tentang Kehalalan Pangan dalam rangkaian kegiatan Musyawarah Besar Nasional Ikatan Mahasiswa Muslim Peduli Pangan & Gizi (IMMPPG). Intuisi saya mengatakan bahwa launching album Djember Nasyid Acapella atau DNA itu ada campur tangan Pak Bagio di dalamnya…
Ternyata, benar….

13914918302106188538

Dalam feature media lokal yang masuk jaringan Jawa Pos menuturkan bahwa Pak Bagio menjadi produser utama dari album perdana DNA. Dalam sejumlah foto yang di-uplot oleh DNA di Fb, saya juga menemukan nama beliau di sampul belakang CD. Masya Allah, bener-bener…

Yup, gara-gara mengetahui itulah yang membuat saya ingin menulis tentang Pak Bagio. Saya meminta Yanuar untuk membuat testimoni tentang apa yang ada dalam benaknya tentang Pak Bagio. Yanuar sempat mengatakan, “Menggambarkan tentang Pak Bagio tidak bisa dalam 2-3 kalimat, Bu”. Yanuar minta waktu untuk berpikir. Dan ini katanya: Sosok inspiratif, teladan, dan menyenangkan. Jabatan dan gelar tak menjadikan beliau sosok yang tinggi hati, justru sebaliknya. Seperti padi yg kian berisi, kian menunduk. Beliau adalah sosok penyuka humor yang selalu menebar senyum. Hal yg paling berkesan bagi saya, beliau salah 1 sosok yg super sibuk namun mampu membagi dan menjalankan tiap pekerjaannya dengan baik dan seimbang. Bukan hanya itu, 1 yang paling saya ingat adalah ketika kita mencoba berkonsultasi tentang suatu permasalahan, yang beliau berikan bukan solusi, melainkan tantangan yang lebih besar lagi. Sungguh pribadi yang penuh optimisme dan mengajarkan pada kita semangat untuk berani bermimpi besar sehingga tak heran, di usianya yang cukup muda, beliau telah meraih banyak prestasi baik akademis maupun entrepreneurship. 

1391491105993857560
Sumber: Dok. Pribadi

Sebelum dengan Yanuar, selain cerita dari suami dan wartawan media tentang Pak Bagio, cerita mengenai beliau juga sudah pernah saya dengar dari Mas Imron. Mas Imron adalah adik kelas Pak Bagio dulu ketika kuliah S1 di UJ. Mas Imron yang saat ini menjadi dosen FEB Universitas Airlangga (UA) mengatakan bahwa Pak Bagio dikenal pintar. Hal senada juga pernah diceritakan Mbak Efie, kolega saya di Dharma Wanita Persatuan (DWP) UJ yang kini menjadi analis di Fakultas MIPA UJ. Mbak Efie ternyata adalah teman seangkatan Pak Bagio ketika kuliah S1. “Pak Bagio itu sudah dari dulu cemerlang, Mbak Iis. Wis sejak kuliah, terkenal pintar. Orangnya pendiam,” cerita Mbak Efie.
Hmffffh…

13914919511865199496
Mesin Produksi Beras Cerdas Berbahan Baku Singkong milik Pak Bagio

Muda. Pintar. Berprestasi. Mungkin itu yang tersirat dari cerita Mas Imron dan Mbak Efie. Siapa sangka, Bapak 1 anak yang kerap mengenakan jaket, ransel, dan sepatu sandal gunung itu adalah penemu mocaf yang kerap diundang untuk bicara tentang diversifikasi dan ketahanan pangan di dalam maupun luar negeri. Kepeduliannya terhadap bangsa ini diwujudkan dengan menjadikan mocaf sebagai industri bisnis masyarakat pedesaan. Sebelum memperoleh apresiasi atas reputasinya pada buku Who’s Who in the World 2010, pria kelahiran Kediri, 19 Mei 1969 itu memperoleh penghargaan dari Presiden Republik Indonesia sebagai salah satu dari 100 inovator Indonesia atas penemuannya pada teknologi mocaf yang memodifikasi tepung singkong menjadi tepung serba guna.
Kini, kepedulian Pak Bagio terhadap anak muda juga tercermin salah satunya dengan menjadi produser utama grup nasyid DNA. DNA yang biasa manggung dalam kegiatan kampus, pernikahan, dan perhelatan lainnya kini sudah memiliki album perdana ‘Jangan Cukup Sabar’ yang dirilis pada hari Ahad, 2 Februari lalu di Hotel eBizz, Jember.

Seperti kata Yanuar: Beliau juga sosok pengajar yang peduli akan kreativitas pemuda, tak bisa diam membiarkan kreativitas-kreativitas itu mati. Itulah yang pada akhirnya membuat beliau memutuskan untuk menjadi produser utama dari sebuah tim acapella bernafas Islami.

Yup, Pak Bagio kini menambah status yang disandangnya. Pak Bagio bukan saja harum namanya sebagai dosen, peneliti, pekerja sosial, murobbi, motivator, wirausahawan, tetapi juga produser grup musik. Semoga Allah senantiasa melindunginya dan menjadikan usia Pak Bagio penuh manfaat dan berkah untuk diri, keluarga, masyarakat, bangsa, negara, tentu juga agama…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Morning Note #4 : Mental Gratis? No Way!!

Kesungguhanmu mencapai tujuan dan cita, Tercermin dari pilihan-pilihan yang kau buat hari ini. Mau jadi penulis? Mau jadi ilmuwan? Mau jadi hafidz? Atau mau jadi pengusaha?? Coba liat seharian ini kamu ngapain aja, perhatikan baik-baik Tulis dan centang semua kegiatan yang mengarah pada tercapainya tujuan dan cita Nah, kira-kira seberapa banyak waktu dan kegiatan-kegiata yang mengarah benar? Itulah tingkat kesungguhanmu Gak ada ceritanya orang jadi dosen tapi kerja sehari-hari sebagai preman. Gak ada ceritanya orang jadi hafidz tapi sehari-hari baca qur'an 1 halaman tanpa hafalan, Gak ada ceritanya gan. Plis deh, itu namanya mimpi. Penjahat bisa jadi ustadz aja itu karena kesungguhan membuat pilihan kok. Pilihan yang sangat berat untku merubah semua kebiasaan dan budaya hidup lama nan kelam dengan budaya taqwa pada Tuhan. Jangan jadikan hidayah sebagai legitimasi dan pembenaran bahwa dia bisa begitu. Kita semua bisa, asal pilihan yang kita buat benar-benar dan

Ghadul Bashar (lirik)

Song & Lyrics by Uus Arr by Djember Nasyid Acapella (DNA)   Aku tundukkan pandanganku Dari semua yang bukan halalku Aku menjaga hati ini Dari setiap maksiat diri Ku alihkan perhatianku Dari semua syahwat nafsuku Ku harapkan Penjagaan-Mu Yang tak pernah lepas dari Mu Ghodul Bashor... Ghodul Bashor... Tundukkan pandangan karena-Nya Ghodul Bashor... Ghodul Bashor... Jaga pandangan Jaga Hati

Sodium in your food? Watch out!!

Sodium is part of the salt which plays an important role in maintaining body fluid balance. Sodium is also needed by muscle and nerve impulse transmission in order to function properly. Even so, the intake of sodium should not be over the limit so as not to harm our bodies. For adults, the recommended dose of sodium is 2,400 mg per day or less than a teaspoon. If too much, sodium can increase blood flow and pressure so that it can make high blood pressure. High blood pressure will affect the appearance of renal impairment, heart disease, and stroke. Sodium is widely available on the french fries, especially when we are often to use shakers, fried chicken, burgers, all kinds of snacks, potato chips, and instant noodles. You also need to know that the hidden sodium in foods that we consume every day. What are they? 1. Frozen food Frozen food is easier for busy people. However, be careful, these foods contain lots of sodium. 2. Cereals Cereals are rich in fiber an